Apapun olahraganya, meski hanya olahraga catur, pemanasan itu perlu. Pada dasarnya, dalam setiap olahraga, pemanasannya akan sama saja. Pemanasan menjadi penting dalam mempersiapkan tubuh untuk bergerak dan membuat otot menjadi lebih fleksibel serta tidak kaku ketika menjalani aktivitas berolahraga.
Dr. Michael Triangto, spesialis kedokterteran olahraga, pemanasan dan peregangan baiknya dilakukan tidak terlalu berat dan dalam kapasitas yang ringan saja. “Kalau pemanasannya berlebihan justru menyebabkan cedera sendi. Pemanasan 5-10 menit sudah cukup sebelum melakukan olahraga intensitas ringan. Sementara untuk olahraga yang lebih berat, lakukan pemanasan sekitar 10-15 menit,” ujarnya.
Pemanasan memberikan kita beberapa manfaat, seperti meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan aliran darah dan denyut jantung untuk mempersiapkan kinerja sistem jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi kram dan pegal otot Pemanasan memiliki beberapa tipe, Anda bisa melakukannya sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri. Tipe-tipe pemanasan yang bisa Anda lakukan yaitu:
Pemanasan statis
Ini merupakan jenis pemanasan yang biasa diberikan instruktur fitness kita di kelas. Pemanasan ini dilakukan dari ujung kepala ke ujung kaki dan menahannya selama 30 detik atau lebih. Gerakan pemanasan ini ringan dan tidak menyakitkan. Anda akan merasakan seluruh badan Anda meregang dan memengaruhi otot, bukan pada sendi.
Pemanasan pasif
Mirip dengan pemanasan statis, namun Anda bersama satu orang lainnya akan saling menekan untuk meregangkan otot. Contohnya, Anda bisa berdiri dengan pinggang Anda menyandar ke tembok sementara pasangan pemanasan Anda mengangkat kaki Anda dan meregangkan hamstring. Pemanasan pasif mengurangi kejang otot dan membantu mengurangi kelelahan otot dan rasa sakit setelah berolahraga.
Pemanasan dinamis
Pemanasan ini melibatkan pengendalian tangan dan kaki dengan perlahan dan membawanya pada batas jarak pergerakan. Bagian tubuh Anda akan bergerak dan perlahan-lahan meningkatkan kecepatan, baik dilakukan satu persatu maupun sekaligus bersamaan.
Pemanasan balistik
Pemanasan ini mendorong bagian tubuh melebih batas normal pergerakan dan membuatnya lebih meregang. Pemanasan balistik meningkatkan jarak pergerakan dan memicu otot meregang dengan refleks. Sayangnya pemanasan ini bisa membuat Anda cedera. Hanya atlet dalam kondisi tertentu dan kompeten bisa melakukan pemanasan balistik ini dengan baik.
Pemanasan aktif terisolasi
Pemanasan ini biasanya digunakan oleh para atlet, pelatih, terapis pijat, dan profesional lainnya. Untuk melakukan pemanasan satu ini, Anda perlu berada pada posisi tertentu dan menahannya dengan baik tanpa bantuan orang lain selain kekuatan otot Anda sendiri. Contohnya, hempaskan kaki Anda tinggi ke atas, dan tahan posisi tersebut.
Pemanasan isometrik
Pemanasan ini merupakan peregangan otot di mana Anda menahan peregangan tersebut selama beberapa waktu. Sebagai contoh, minta pasangan pemanasan Anda menahan kaki Anda yang diangkat tinggi, sementara Anda berusaha menekan ke arah berlawanan. Pemanasan ini merupakan pemanasan paling aman dan paling efektif untuk meningkatkan jarak pergerakan sendi sekaligus memperkuat tendon dan ligamen saat mencapai kelenturannya.
Propriosepsi neuromuscular
Pemanasan ini menggabungkan pemanasan isometrik, statis, dan pasif untuk mencapai tingkat kelenturan yang lebih tinggi. Lakukan dengan pemanasan pasif pada otot, dan secara pasif regangkan sampai jarak pergerakan meningkat. Pemanasan ini merupakan bentuk latihan kelenturan atau fleksibilitas yang juga membantu meningkatkan kekuatan.
Sumber Berita : Hellosehat.com
Berita Terkini
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi