Sekretaris
28 November 2016
52x
“Wagub Luncurkan Germas Tingkat Provinsi Jawa Barat”
BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Tingkat Provinsi Jawa Barat. Peluncuran ini dilakukan pada acara "Jalan Sehat" sekaligus puncak acara Gebyar Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 Tahun 2016 di Halaman Parkir Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Minggu pagi (27/11/16).
Dalam mewujudkan kualitas manusia Indonesia yang unggul, kesehatan menjadi hal yang sangat penting sebagai bagian dari cara untuk menciptakan Sumber Daya Manusia atau SDM yang berkualitas dan produktif. Namun, di sisi lain Wagub mengatakan meningkatnya kasus penyakit tidak menular, serta trend pembiayaan kesehatan nasional yang masih didominasi oleh tingkat lanjutan hingga mencapai 74%, menjadi ancaman cukup serius untuk penguatan produktivits serta daya saing bangsa.
Jika pada 1990-an penyebab kesakitan dan kematian terbesar adalah penyakit menular, seperti Ispa, Tuberkulosis (TB), dan penyakit menular lain, maka sejak 2010-an telah bergeser ke penyakit tidak menular, seperti Stroke, Serangan Jantung, Kanker, dan Diabetes Melitus.
"Oleh sebab itu, pembangunan kesehatan yang lebih diorientasikan pada aspek preventif dan promotif tanpa mengesampingkan aspek kuratif dan rehabilitatif, dengan sasaran perubahan perilaku atau gaya hidup setiap individu yang diwujudkan melalui peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, menjadi solusi yang tepat untuk menghalau penyakit tidak menular,” ungkap Wagub dalam sambutannya sebelum melepas para peserta jalan sehat.
“Mengubah gaya hidup sehat, itu yang penting. Daripada ngobatin kan mendingan mencegah,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Wagub juga menjelaskan perihal Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai 9 (Sembilan) provinsi prioritas Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Sasaranya yaitu pada 2019 nanti ditargetkan seluruh Puskesmas di Jawa Barat dapat melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, yang mengacu pada 12 indikator utama penanda kesehatan sebuah keluarga, yaitu:
(1)Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) untuk meningkatkan cakupan persentase KB Aktif yang pada tahun 2014 tercapai 74,87% (di bawah
rata-rata nasional 75,88%);
(2)Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan untuk meningkatkan cakupan persalinan di fasilitas kesehatan yang pada tahun 2013 tercapai 66,4%;
(3)Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap yang pada tahun 2015 tercapai 78,21%;
(4)Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif yang pada tahun 2015 tercapai 45% (di bawah cakupan nasional 52,3%);
(5)Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan balita yang pada tahun 2015 tercapai 77,4% (di bawah target
nasional 85%);
(6)Penderita Tuberculosis Paru mendapatkan pengobatan sesuai standar untuk meningkatkan Angka Kesembuhan (Cure Rate) yang pada tahun 2015 tercapai
81,8% (di bawah target 85%);
(7)Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur untuk menurunkan prevalensi Hipertensi terhadap penduduk usia 18 tahun ke atas yang pada tahun
2015 tercatat 0,02%);
(8) Penderita Gangguan Jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan;
(9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok;
(10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
(11)Keluarga mempunyai akses sarana air bersih untuk meningkatkan cakupan akses penduduk terhadap air minum berkualitas yang pada tahun 2015 tercapai
62,64%; dan
(12)Keluarga menggunakan jamban sehat untuk meningkatkan cakupan akses penduduk terhadap fasilitasi sanitasi layak yang pada tahun 2015 tercapai 66,70%.
“Saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Jawa Barat, mari kita tingkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk menjadikan perilaku sehat sebagai kebutuhan dan gaya hidup dengan memulainya dari diri sendiri, anggota keluarga, lingkungan tempat kerja, sekolah, institusi pemerintah, komunitas, dunia usaha, hingga masyarakat,” ajak Wagub.
Acara Jalan Sehat ini diikuti oleh ribuan warga Kota Bandung dan sekitarnya, melalui rute Jalan Diponegoro – Jalan Ir. H. Juanda (Dago) – Jalan LLRE Martandinata (Riau) – Jalan Cimanuk – Jalan Cisangkuy – dan finish di Jalan Diponegoro (Gedung Sate). Digelar pula berbagai stand pameran, kuliner, hingga stand cek kesehatan gratis yang disediakan oleh beberapa Rumah Sakit.
Selain itu, para peserta jalan sehat juga berkesempatan untuk mendapatkan hadiah atau doorprize, seperti paket Umroh, sepeda motor, serta berbagai macam hadiah lainnya.
Sumber berita : Humas Jabar
BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Tingkat Provinsi Jawa Barat. Peluncuran ini dilakukan pada acara "Jalan Sehat" sekaligus puncak acara Gebyar Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 Tahun 2016 di Halaman Parkir Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Minggu pagi (27/11/16).
Dalam mewujudkan kualitas manusia Indonesia yang unggul, kesehatan menjadi hal yang sangat penting sebagai bagian dari cara untuk menciptakan Sumber Daya Manusia atau SDM yang berkualitas dan produktif. Namun, di sisi lain Wagub mengatakan meningkatnya kasus penyakit tidak menular, serta trend pembiayaan kesehatan nasional yang masih didominasi oleh tingkat lanjutan hingga mencapai 74%, menjadi ancaman cukup serius untuk penguatan produktivits serta daya saing bangsa.
Jika pada 1990-an penyebab kesakitan dan kematian terbesar adalah penyakit menular, seperti Ispa, Tuberkulosis (TB), dan penyakit menular lain, maka sejak 2010-an telah bergeser ke penyakit tidak menular, seperti Stroke, Serangan Jantung, Kanker, dan Diabetes Melitus.
"Oleh sebab itu, pembangunan kesehatan yang lebih diorientasikan pada aspek preventif dan promotif tanpa mengesampingkan aspek kuratif dan rehabilitatif, dengan sasaran perubahan perilaku atau gaya hidup setiap individu yang diwujudkan melalui peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, menjadi solusi yang tepat untuk menghalau penyakit tidak menular,” ungkap Wagub dalam sambutannya sebelum melepas para peserta jalan sehat.
“Mengubah gaya hidup sehat, itu yang penting. Daripada ngobatin kan mendingan mencegah,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Wagub juga menjelaskan perihal Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai 9 (Sembilan) provinsi prioritas Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Sasaranya yaitu pada 2019 nanti ditargetkan seluruh Puskesmas di Jawa Barat dapat melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, yang mengacu pada 12 indikator utama penanda kesehatan sebuah keluarga, yaitu:
(1)Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) untuk meningkatkan cakupan persentase KB Aktif yang pada tahun 2014 tercapai 74,87% (di bawah
rata-rata nasional 75,88%);
(2)Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan untuk meningkatkan cakupan persalinan di fasilitas kesehatan yang pada tahun 2013 tercapai 66,4%;
(3)Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap yang pada tahun 2015 tercapai 78,21%;
(4)Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif yang pada tahun 2015 tercapai 45% (di bawah cakupan nasional 52,3%);
(5)Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan balita yang pada tahun 2015 tercapai 77,4% (di bawah target
nasional 85%);
(6)Penderita Tuberculosis Paru mendapatkan pengobatan sesuai standar untuk meningkatkan Angka Kesembuhan (Cure Rate) yang pada tahun 2015 tercapai
81,8% (di bawah target 85%);
(7)Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur untuk menurunkan prevalensi Hipertensi terhadap penduduk usia 18 tahun ke atas yang pada tahun
2015 tercatat 0,02%);
(8) Penderita Gangguan Jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan;
(9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok;
(10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
(11)Keluarga mempunyai akses sarana air bersih untuk meningkatkan cakupan akses penduduk terhadap air minum berkualitas yang pada tahun 2015 tercapai
62,64%; dan
(12)Keluarga menggunakan jamban sehat untuk meningkatkan cakupan akses penduduk terhadap fasilitasi sanitasi layak yang pada tahun 2015 tercapai 66,70%.
“Saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Jawa Barat, mari kita tingkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk menjadikan perilaku sehat sebagai kebutuhan dan gaya hidup dengan memulainya dari diri sendiri, anggota keluarga, lingkungan tempat kerja, sekolah, institusi pemerintah, komunitas, dunia usaha, hingga masyarakat,” ajak Wagub.
Acara Jalan Sehat ini diikuti oleh ribuan warga Kota Bandung dan sekitarnya, melalui rute Jalan Diponegoro – Jalan Ir. H. Juanda (Dago) – Jalan LLRE Martandinata (Riau) – Jalan Cimanuk – Jalan Cisangkuy – dan finish di Jalan Diponegoro (Gedung Sate). Digelar pula berbagai stand pameran, kuliner, hingga stand cek kesehatan gratis yang disediakan oleh beberapa Rumah Sakit.
Selain itu, para peserta jalan sehat juga berkesempatan untuk mendapatkan hadiah atau doorprize, seperti paket Umroh, sepeda motor, serta berbagai macam hadiah lainnya.
Sumber berita : Humas Jabar
Tags :
Berita Terkini
17 Agustus 2023
73x
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
30 Mei 2023
74x
29 Mei 2023
137x
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi
17 Mei 2023
42x