Bidang Olahraga
20 Oktober 2016
10x
“Semangat yang Tak Kenal Lelah untuk Jawa Barat”
Abdul Halim tak pernah mengenal secara langsung wajah yang ia ajak bicara. Matanya selalu tertutup ketika ia berbicara. Namun, selalu terdengar semangat dari setiap kata yang ia ucapkan.
Minggu (16/10) pagi tadi, Halim menjadi sosok yang istimewa setelah mempersembahkan emas pertama bagi Jawa Barat. Dalam pertandingan cabang olahraga atletik, Halim yang turun di nomor lompat jauh, berhasil melompat sejauh 5,16 meter. Catatan ini dua sentimeter lebih jauh ketimbang rekannya sesama atlet Jawa Barat, Ruli Alkahfi Mubarok, yang mencatatkan lompatan sejauh 5,14 meter.
“Saya sudah menjadi atlet sejak 2010,” kata Halim membuka pembicaraan. Pengalaman Halim pun tidak bisa disepelekan. Ia pernah mengikuti Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2010, Asean Para Games 2011 di Solo, hingga tahun 2015 di Singapura. Prestasi tertingginya adalah saat mencapai babak semifinal di Paralimpik yang digelar setelah Olimpiade Rio de Janiero.
Terkait alasannya yang mantap menjejaki karier sebagai atlet, Halim menuturkan bahwa ia telah merasakan prestasi dan kesejahteraan di bidang olahraga. Bukan Cuma itu, Ia pun punya alasan yang juga patut diapresiasi. “Saya ingin mengangkat derajat saudara-saudara lain yang memiliki keterbatasan serupa,” jawab Halim.
Di Peparnas XV, Halim turun di sejumlah nomor yakni lompat jauh, sprinter, 100 meter, dan 200 meter. Ia menargetkan bisa meraih empat medali emas dalam cabor atletik yang dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Halim pun telah berlatih sejak lama. Terlebih, ia merupakan atlet Pelatnas yang berlatih di Solo. Ia pun baru seminggu berlatih di Bandung dan langsung memberikan emas pertama untuk Jawa Barat di cabang atletik.
Tentu, tidak ada prestasi tanpa dukungan dan motivasi. Halim menuturkan bahwa keluarganya mendukung penuh dirinya untuk menjadi seorang atlet.
“Orang tua mendukung, terutama ibu yang selalu mendoakan. Keluarga juga demikian, anak, istri, saudara di rumah. Semua mendukung penuh,” jelas pria yang tinggal di Pangalengan, Kabupaten Bandung, ini.
Sementara itu, untuk dukungan dari luar, penyuka kuliner ini pun menyatakan bahwa dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat amatlah terasa.
“Alhamdulillah. Sampai sekarang, dari tahun ke tahun, dari Peparnas ke Peparnas,Pemprov semakin menyejahterakan kami. Pemprov membuat kami sederajat dengan yang normal,” ungkap Halim.
Dalam hal penyelenggaraan, Peparnas XV Jawa Barat ini memang tidak jauh berbeda. Tapi ada satu hal yang begitu terasa ke dalam lubuk hatinya, yakni bagaimana kini ia dan rekan-rekan difabel lainnya diperlakukan.
Salah satu hal yang berbeda misalnya terkait dengan hotel. “Kalau dulu kami masih dibeda-bedakan. Sekarang, Alhamdulillah kami disamakan. Semoga sampai tahun-tahun ke depan akan berjalan lebih baik lagi,” ucap Halim.
Sebagai salah satu andalan Indonesia di ajang paralimpik tingkat internasional, Halim tidak lupa memberikan pesan bagi rekan-rekan sesama difabel untuk terus giat berlatih, dan kepada para junior untuk lebih semangat lagi.
“Jangan takut dan hanya diam di rumah. Ukirlah prestasi!” tutup Halim.
Sumber berita : Humas Jabar
Abdul Halim tak pernah mengenal secara langsung wajah yang ia ajak bicara. Matanya selalu tertutup ketika ia berbicara. Namun, selalu terdengar semangat dari setiap kata yang ia ucapkan.
Minggu (16/10) pagi tadi, Halim menjadi sosok yang istimewa setelah mempersembahkan emas pertama bagi Jawa Barat. Dalam pertandingan cabang olahraga atletik, Halim yang turun di nomor lompat jauh, berhasil melompat sejauh 5,16 meter. Catatan ini dua sentimeter lebih jauh ketimbang rekannya sesama atlet Jawa Barat, Ruli Alkahfi Mubarok, yang mencatatkan lompatan sejauh 5,14 meter.
“Saya sudah menjadi atlet sejak 2010,” kata Halim membuka pembicaraan. Pengalaman Halim pun tidak bisa disepelekan. Ia pernah mengikuti Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2010, Asean Para Games 2011 di Solo, hingga tahun 2015 di Singapura. Prestasi tertingginya adalah saat mencapai babak semifinal di Paralimpik yang digelar setelah Olimpiade Rio de Janiero.
Terkait alasannya yang mantap menjejaki karier sebagai atlet, Halim menuturkan bahwa ia telah merasakan prestasi dan kesejahteraan di bidang olahraga. Bukan Cuma itu, Ia pun punya alasan yang juga patut diapresiasi. “Saya ingin mengangkat derajat saudara-saudara lain yang memiliki keterbatasan serupa,” jawab Halim.
Di Peparnas XV, Halim turun di sejumlah nomor yakni lompat jauh, sprinter, 100 meter, dan 200 meter. Ia menargetkan bisa meraih empat medali emas dalam cabor atletik yang dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Halim pun telah berlatih sejak lama. Terlebih, ia merupakan atlet Pelatnas yang berlatih di Solo. Ia pun baru seminggu berlatih di Bandung dan langsung memberikan emas pertama untuk Jawa Barat di cabang atletik.
Tentu, tidak ada prestasi tanpa dukungan dan motivasi. Halim menuturkan bahwa keluarganya mendukung penuh dirinya untuk menjadi seorang atlet.
“Orang tua mendukung, terutama ibu yang selalu mendoakan. Keluarga juga demikian, anak, istri, saudara di rumah. Semua mendukung penuh,” jelas pria yang tinggal di Pangalengan, Kabupaten Bandung, ini.
Sementara itu, untuk dukungan dari luar, penyuka kuliner ini pun menyatakan bahwa dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat amatlah terasa.
“Alhamdulillah. Sampai sekarang, dari tahun ke tahun, dari Peparnas ke Peparnas,Pemprov semakin menyejahterakan kami. Pemprov membuat kami sederajat dengan yang normal,” ungkap Halim.
Dalam hal penyelenggaraan, Peparnas XV Jawa Barat ini memang tidak jauh berbeda. Tapi ada satu hal yang begitu terasa ke dalam lubuk hatinya, yakni bagaimana kini ia dan rekan-rekan difabel lainnya diperlakukan.
Salah satu hal yang berbeda misalnya terkait dengan hotel. “Kalau dulu kami masih dibeda-bedakan. Sekarang, Alhamdulillah kami disamakan. Semoga sampai tahun-tahun ke depan akan berjalan lebih baik lagi,” ucap Halim.
Sebagai salah satu andalan Indonesia di ajang paralimpik tingkat internasional, Halim tidak lupa memberikan pesan bagi rekan-rekan sesama difabel untuk terus giat berlatih, dan kepada para junior untuk lebih semangat lagi.
“Jangan takut dan hanya diam di rumah. Ukirlah prestasi!” tutup Halim.
Sumber berita : Humas Jabar
Tags :
Berita Terkini
17 Agustus 2023
73x
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
30 Mei 2023
74x
29 Mei 2023
137x
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi
17 Mei 2023
42x