BANDUNG, (FOKUSJabar.com)
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung mendesak KONI Jabar sebagai panitia pengarah (SC, Steering Committe) Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII/2018 untuk secepatnya menetapkan jumlah nomor pertandingan di setiap cabang olahraga. Selain itu, beberapa ketentuan di cabang olahraga yang dipertandingkan di Porda Jabar XIII/2018 pun belum ada kepastian.
“Hingga saat ini, KONI Jabar sebagai SC masih belum juga memutuskan terkait jumlah nomor dan batasan usia atlet di setiap cabang olahraga yang dipertandingkan di Porda Jabar XIII. Ini secepatnya kita butuhkan karena kepastian nomor pertandingan ini akan berpengaruh pada jumlah atlet yang nanti akan kita kirim ke Porda Jabar XIII dan terkait juga pada penganggaran dana. Tidak hanya kami dari Kota Bandung, daerah lain pun pasti membutuhkan kepastian,” ujar Ketua KONI Kota Bandung, Aan Johana saat ditemui di sekretariat KONI Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Minggu (16/7/2017).
Aan mengaku, pihaknya sudah mendapatkan isu-isu terkait jumlah nomor pertandingan dari setiap cabang olahraga berdasarkan informasi pihak pengurus provinsi cabang olahraga. Namun pihaknya masih belum bisa memegang hal tersebut karena keputusan terkait jumlah nomor cabang olahraga Porda Jabar XIII sendiri belum ada surat keputusan tetap.
“Kita masih belum bisa menyimpulkan berapa jumlah nomor pertandingan pasti saat Porda Jabar XIII nanti dan masih berupaya kumpulkan data-data. Data yang kami terima masih simpang siur,” tambahnya.
Berdasarkan informasi tersebut, pihaknya pun mendapatkan data terkait rencana pengurangan nomor di beberapa cabang olahraga di Porda Jabar XIII yang notabene merupakan nomor unggulan Kota Bandung. Diantaranya di cabang olahraga panahan, yang menurut penuturan pihak Pengprov Perpani Jabar mereka sudah mengajukan sebanyak 32 nomor seperti saat Porda Jabar XIII tahun 2014 di Kabupaten Bekasi. Namun untuk Porda Jabar XIII di Kabupaten Bogor pada Oktober 2018, pihaknya pun mendapatkan informasi terkait pengurangan sebanyak delapan nomor menjadi 24 nomor pertandingan.
“Dan dari delapan nomor yang dihilangnya itu, enam nomor diantaranya merupakan nomor andalan dimana Kota Bandung meraih medali emas saat Porda Jabar XII lalu dari total 13 medali emas dari cabang olahraga panahan,” tuturnya.
Lalu dari sisi pembatasan usia atlet, Aan mengaku mendapatkan informasi terkait pembatasan usia yang dinilainya kurang logis diterapkan di beberapa cabang olahraga. Seperti di cabang olahraga pencak silat yang pada Porda Jabar XIII dibatasi maksimal di usia 21. Padahal berdasarkan ketentuan dari pengurus pusat IPSI sendiri, usia maksimal atlet yang bisa berlaga di PON itu masih di usia 35 tahun.
“Untuk cabang olahraga pencak silat, atlet-atlet unggulan kita itu berada di usia diatas 21 tahun seperti di usia 25 tahun, 27 tahun atau 28 tahun. Ini kan aneh. Ini seperti hal yang direkayasa dan tidak sportif. Kalau terus seperti ini kenapa juga Porda diadakan. Bukankah Porda Jabar ini akan menjadi miniatur untuk PON,” tegasnya.
Tag tidak tersedia
Berita Terkini
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi