BANDUNG, (FOKUSJabar.co.id ) :
Ridwan Kamil (Emil) telah resmi sebagai Gubernur Jawa Barat usai dilantik Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018) kemarin.
Dalam pengelolaan keolahragaan, Emil memiliki konsep tersendiri. Bahkan dia mengaku, dirinya merupakan orang yang tidak suka sentralisasi dalam sebuah konsep pembangunan. Artinya, akan lebih maju jika menggunakan konsep desentralisasi.
” Sesuatu yang terlalu terpusat itu cenderung mendorong kepada sebuah otoriterisasi dan menjadi sebuah problem. Untuk itu, saya sudah bilang ke Pak Kadispora, kalau hal itu (sentralisasi) yang menjadi masalah, maka akan saya ubah melalui Pergub,” ujar Emil.
Melalui konsep desentralisasi, bantuan keuangan dalam pengelolaan keolahragaan di Jabar pun akan diubah. Dari sebelumnya tersentralisasi melalui KONI Jabar, kedepan akan langsung didistribusikan ke setiap Cabang Olahraga (Cabor) masing-masing.
” Dengan sebuah cara baru yang saya akan bangun ini, harus ada sebuah transparansi dan target yang terukur jelas. Saya mau all out ke olahraga, karena tidak ada bidang hari ini yang menyatukan bangsa, siapa kita, ya olahraga. Yang namanya bobotoh dan the jak damai itu saat timnas main. Begitupun seorang Pak Jokowi dan Prabowo bisa berpelukan karena olahraga,” terangnya.
Untuk itu, dirinya berpesan agar para pengurus Cabor harus bisa lebih fokus dalam melatih generasi baru untuk bisa berkompetisi lebih baik. Pasalnya, pada jaman ini, rasa kebangsaan itu bisa muncul melalui sebuah ajang kompetisi seperti di SEA Games dan atau Asian Games 2018 bukan melalui perang melawan penjajah seperti jaman perjuangan dulu.
” Ke-depan KONI hanya akan mendapat dana operasional organisasi saja, karena yang miliar-miliar itu diterima langsung Cabor. Sejak sekarang harus sudah mulai dipikirkan struktur cara pengajuan proposalnya seperti apa dan lain sebagainya, karena saya tidak mau mendengar ada kasus-kasus lagi dalam hal pengelolaan dana bantuan keolahragaan. Itu kenapa terjadi karena gelap, tidak transparan, tidak ada SOP yang jelas, terlalu besar dan hanya dikelola oleh segelintir orang,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Barat, Yudha M Saputra menuturkan, pihaknya akan patuh dan fatsun terhadap pimpinan. Termasuk dalam hal penyaluran dana bantuan keolahragaan ke depan.
“Untuk dana bantuan keolahragaan itu merupakan kebijakan Gubernur, karena berdasar pada Pergub. Kita sebagai tenaga teknis siap menerapkan konsep apapun tergantung kebijakan. Kami siap menjalankan dan patuh,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)
Tag tidak tersedia
Berita Terkini
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi