Sekretaris
28 November 2016
18x
Peranan Pemerintah dalam Pembangunan Pemuda dan Olahraga
Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2016 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) diproyeksikan lebih dari 255 Juta Penduduk. Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan dengan penduduk usia muda yang ada di Indonesia.
Data juga menunjukkan hampir sekitar 50% dari penduduk negara-negara berkembang adalah pemuda dan anak-anak. Angka ini merupakan potensi besar jika dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Namun sebaliknya, apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan baik justru akan berdampak negatif terhadap proses pembangunan yang sedang berlangsung. Oleh karena itu untuk memastikan agar potensi pemuda dapat tersalurkan untuk menghasilkan manfaat semaksimal mungkin, pemuda perlu dilibatkan dalam proses-proses pembangunan.
Pemerintah Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan mendefinisikan Pemuda sebagai warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Tak bisa dipungkiri memang di usia 16-30 tahun para pemuda memiliki energi yang sangat besar, semangat yang menggelora. Dalam rentang usia itu para pemuda ingin menemukan jati diri sejatinya, seperti merancang masa depannya, mencari calon pasangan hidup, mulai masuk dunia pekerjaan hingga meniti karir. Dengan jumlah yang cukup besar yang saat ini mencapai 69 juta jiwa.
Pembangunan pemerintah dibagian pemuda dapat dimaknai sebagai strategi yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan peran serta pemuda dalam seluruh aspek kehidupan manusia dan memperhatikan serta melibatkan pemuda ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Ini merupakan suatu strategi untuk menjadikan perhatian dan pengalaman tentang masalah kepemudaan sebagai sebuah dimensi integral mulai dari desain, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program, di semua bidang politik, ekonomi dan sosial agar pemuda mendapatkan manfaat yang setara.
Olahraga telah menjadi fenomena global dan diakui kedudukannya oleh PBB sebagai instrumen pembangunan dan perdamaian. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga memandang penting pembangunan olahraga karena olahraga diyakini merupakan wahana yang strategis dan efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk membentuk watak dan karakter bangsa (nation and character building). Dengan demikian pembinaan dan pengembangan olahraga perlu terus ditingkatkan secara terarah, sistematis dan berkesinambungan agar selaras dengan tujuan pembangunan nasional khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tantangan dalam bidang olahraga ke depan adalah peningkatan pembudayaan dan pembinaan prestasi olahraga yang didukung oleh pendanaan keolahragaan, prasarana dan sarana olahraga, penghargaan keolahragaan, serta optimalisasi sistem manajemen keolahragaan nasional dalam rangka pembangunan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi (Renstra Kemenpora 2014-2019).
Dalam Kajian Staf Ahli Menpora (2014), Pembagunan Olahraga dimaknai sebagai strategi yang sistematis untuk meningkatkan komitmen semua pihak untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia sebagai manusia bugar, sehat, dan berprestasi dengan memasukkan unsur kebutuhan olahraga ke dalam kebijakan dan program dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kebijakan olahraga ditujukan untuk membangkitkan prestasi olahraga dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, budaya masyarakat dan wahana memposisikan kemartabatan dan keberadaban bangsa Indonesia dalam berbagai ajang olahraga internasional.
Kebijakan Pengembangan Pemuda dan Olahraga ini menjadi strategis dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia dengan harapan dapat diraihnya tujuan pembangunan kepemudaan yaitu pembentukan karakter, pembentukan kapasitas, dan daya saing pemuda serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang bugar, sehat, dan berprestasi di bidang olahraga. Untuk itu diperlukan kerjasama serta komitmen berbagai pihak, baik dari unsur pemerintah, swasta maupun pemuda itu sendiri dalam berupaya agar pembangunan kepemudaan dan keolahragaan dapat tercapai secara maksimal. Langkah-langkah strategis yang mendorong implementasi kebijakan ini perlu disusun agar seluruh pihak dapat terbuka dan melaksanakannya.
Kondisi yang terjadi saat ini seperti yang telah diteliti oleh tim Kemenpora pada tahun 2014 di beberapa daerah, menunjukkan masih minimnya kesempatan dan peluang yang dimiliki oleh pemuda untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan. Pemuda masih belum memiliki akses untuk berpartisipasi dalam proses-proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan.Yang terjadi adalah posisi pemuda masih diletakkan sebagai objek pembangunan, bukan sebagai subjek/pelaku pembangunan. Hal ini diantaranya disebabkan minimnya komunikasi dan informasi yang dapat diakses oleh pemuda tentang tahapan dan proses pembangunan.
Selain itu belum adanya alat ukur dan indikator untuk melihat sejauh mana kegiatan dan program kepemudaan yang telah berjalan memiliki implikasi terhadap peningkatan kapasitas pemuda menyebabkan tidak terukurnya pencapaian program pembangunan kepemudaan yang sudah berjalan selama ini. Saat ini indikator yang ada lebih bersifat kuantitatif, yang hanya mencakup besaran peserta maupun daya jangkau kegiatan, Padahal dampak lebih jauh yang diharapkan adalah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang seharusnya dapat diukur secara lebih spesifik.
Pembangunan menurut Rogers and Shoemaker (1971) adalah jenis perubahan sosial dengan ide-ide baru untuk kehidupan sosial dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan memberikan tingkat kehidupan yang lebih tinggi pula melalui organisasi sosial yang baik dan produksi modern. Pemerintah : adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam bentuk penerapan hukum dan undang-undang di kawasan tertentu yang merupakan Kawasan yang berada di bawah kekuasaan mereka. Pembangunan pemerintah adalah upaya mensejahterakan masyarakat baik dalam bidang ekonomi, budaya, sosial, dalam pencapaian tujuan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga.
Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah olahraga. “Olahraga” datang dari bahasa Perancis Kuno desport yang bermakna “kesenangan”, serta pengertian berbahasa Inggris tertua ditemukan seputar tahun 1300 yakni “segala hal yang mengasyikkan serta menghibur untuk manusia”. Olahraga adalah satu diantara sumber utama dari hiburan karenanya ada pendukung olahraga yang umumnya terbagi dalam beberapa besar orang dan bisa disiarkan lebih luas lagi lewat tayangan olahraga. Olahraga adalah kesibukan yang benar-benar utama untuk menjaga kesehatan seseorang.
Pemerintah pun harus mendukung upaya mengoptimalkan dan mengembangkan olahraga di Indonesia. Semangat pemuda yang menggelora di bidang olahraga harus didukung oleh pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait yang mendukung kemajuan olahraga nasional, menyediakan fasilitas olahraga yang mumpuni, memberikan perhatian terhadap sekolah-sekolah olahraga.
Berdasarkan pembahasan diatas tentang bidang olahraga, maka sudah selayaknya olahraga ditempatkan pada posisi prioritas, karena nilai-nilai tersebut memang sangat diperlukan oleh suatu bangsa yang ingin maju. Olahraga juga merupakan bagian dari budaya yang bersifat internasional. Keragaman sosial budaya dan kondisi geografis yang spesifik juga menyebabkan keanekaragaman olahraga. Dengan demikian, pembangunan olahraga sesungguhnya tidak cukup hanya diidentifikasi ukuran prestasi yang diidentikkan dengan perolehan medal khususnya emas atau peringkat yang dicapai dalam event olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) atau pekan-pekan olahraga yang diselenggarakan secara internasional seperti SEA Games, Asian Games, atau Olympic Games. Olahraga sebagai instrumen pembangunan hendaknya diposisikan dan diberdayakan dalam arti luas untuk tidak saja pencapaian prestasi demi harkat dan martabat bangsa, tetapi untuk mencapai tujuan nasional antara lain kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata.
Kaitannya dengan pengembangan dan keserasian kebijakan olahraga, adalah bagaimana mengupayakan langkah-langkah untuk terciptanya sistem koordinasi antar unit terkait baik di tingkat pusat sampai tingkat daerah sehingga dapat mewujudkan adanya keserasian dalam perumusan kebijakan olahraga. Kaitannya dengan pemasyarakatan olahraga dan kesegaran jasmani, adalah bagaimana mendorong partisipasi aktif masyarakat agar lebih peduli dengan kegiatan olahraga dan kemaslahatan yang diperoleh, seperti kondisi kesehatan paripurna, dan dampak pengiring lainnya seperti peningkatan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Peranan pemerintah dalam mengembangkan prestasi olahraga harus mutlak dilakukan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
Sumber berita : WWW.Google.com/artikel Peranan Pemuda dan Olahraga
Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2016 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) diproyeksikan lebih dari 255 Juta Penduduk. Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan dengan penduduk usia muda yang ada di Indonesia.
Data juga menunjukkan hampir sekitar 50% dari penduduk negara-negara berkembang adalah pemuda dan anak-anak. Angka ini merupakan potensi besar jika dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Namun sebaliknya, apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan baik justru akan berdampak negatif terhadap proses pembangunan yang sedang berlangsung. Oleh karena itu untuk memastikan agar potensi pemuda dapat tersalurkan untuk menghasilkan manfaat semaksimal mungkin, pemuda perlu dilibatkan dalam proses-proses pembangunan.
Pemerintah Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan mendefinisikan Pemuda sebagai warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Tak bisa dipungkiri memang di usia 16-30 tahun para pemuda memiliki energi yang sangat besar, semangat yang menggelora. Dalam rentang usia itu para pemuda ingin menemukan jati diri sejatinya, seperti merancang masa depannya, mencari calon pasangan hidup, mulai masuk dunia pekerjaan hingga meniti karir. Dengan jumlah yang cukup besar yang saat ini mencapai 69 juta jiwa.
Pembangunan pemerintah dibagian pemuda dapat dimaknai sebagai strategi yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan peran serta pemuda dalam seluruh aspek kehidupan manusia dan memperhatikan serta melibatkan pemuda ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Ini merupakan suatu strategi untuk menjadikan perhatian dan pengalaman tentang masalah kepemudaan sebagai sebuah dimensi integral mulai dari desain, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program, di semua bidang politik, ekonomi dan sosial agar pemuda mendapatkan manfaat yang setara.
Olahraga telah menjadi fenomena global dan diakui kedudukannya oleh PBB sebagai instrumen pembangunan dan perdamaian. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga memandang penting pembangunan olahraga karena olahraga diyakini merupakan wahana yang strategis dan efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk membentuk watak dan karakter bangsa (nation and character building). Dengan demikian pembinaan dan pengembangan olahraga perlu terus ditingkatkan secara terarah, sistematis dan berkesinambungan agar selaras dengan tujuan pembangunan nasional khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tantangan dalam bidang olahraga ke depan adalah peningkatan pembudayaan dan pembinaan prestasi olahraga yang didukung oleh pendanaan keolahragaan, prasarana dan sarana olahraga, penghargaan keolahragaan, serta optimalisasi sistem manajemen keolahragaan nasional dalam rangka pembangunan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi (Renstra Kemenpora 2014-2019).
Dalam Kajian Staf Ahli Menpora (2014), Pembagunan Olahraga dimaknai sebagai strategi yang sistematis untuk meningkatkan komitmen semua pihak untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia sebagai manusia bugar, sehat, dan berprestasi dengan memasukkan unsur kebutuhan olahraga ke dalam kebijakan dan program dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kebijakan olahraga ditujukan untuk membangkitkan prestasi olahraga dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, budaya masyarakat dan wahana memposisikan kemartabatan dan keberadaban bangsa Indonesia dalam berbagai ajang olahraga internasional.
Kebijakan Pengembangan Pemuda dan Olahraga ini menjadi strategis dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia dengan harapan dapat diraihnya tujuan pembangunan kepemudaan yaitu pembentukan karakter, pembentukan kapasitas, dan daya saing pemuda serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang bugar, sehat, dan berprestasi di bidang olahraga. Untuk itu diperlukan kerjasama serta komitmen berbagai pihak, baik dari unsur pemerintah, swasta maupun pemuda itu sendiri dalam berupaya agar pembangunan kepemudaan dan keolahragaan dapat tercapai secara maksimal. Langkah-langkah strategis yang mendorong implementasi kebijakan ini perlu disusun agar seluruh pihak dapat terbuka dan melaksanakannya.
Kondisi yang terjadi saat ini seperti yang telah diteliti oleh tim Kemenpora pada tahun 2014 di beberapa daerah, menunjukkan masih minimnya kesempatan dan peluang yang dimiliki oleh pemuda untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan. Pemuda masih belum memiliki akses untuk berpartisipasi dalam proses-proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan.Yang terjadi adalah posisi pemuda masih diletakkan sebagai objek pembangunan, bukan sebagai subjek/pelaku pembangunan. Hal ini diantaranya disebabkan minimnya komunikasi dan informasi yang dapat diakses oleh pemuda tentang tahapan dan proses pembangunan.
Selain itu belum adanya alat ukur dan indikator untuk melihat sejauh mana kegiatan dan program kepemudaan yang telah berjalan memiliki implikasi terhadap peningkatan kapasitas pemuda menyebabkan tidak terukurnya pencapaian program pembangunan kepemudaan yang sudah berjalan selama ini. Saat ini indikator yang ada lebih bersifat kuantitatif, yang hanya mencakup besaran peserta maupun daya jangkau kegiatan, Padahal dampak lebih jauh yang diharapkan adalah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang seharusnya dapat diukur secara lebih spesifik.
Pembangunan menurut Rogers and Shoemaker (1971) adalah jenis perubahan sosial dengan ide-ide baru untuk kehidupan sosial dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan memberikan tingkat kehidupan yang lebih tinggi pula melalui organisasi sosial yang baik dan produksi modern. Pemerintah : adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam bentuk penerapan hukum dan undang-undang di kawasan tertentu yang merupakan Kawasan yang berada di bawah kekuasaan mereka. Pembangunan pemerintah adalah upaya mensejahterakan masyarakat baik dalam bidang ekonomi, budaya, sosial, dalam pencapaian tujuan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga.
Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah olahraga. “Olahraga” datang dari bahasa Perancis Kuno desport yang bermakna “kesenangan”, serta pengertian berbahasa Inggris tertua ditemukan seputar tahun 1300 yakni “segala hal yang mengasyikkan serta menghibur untuk manusia”. Olahraga adalah satu diantara sumber utama dari hiburan karenanya ada pendukung olahraga yang umumnya terbagi dalam beberapa besar orang dan bisa disiarkan lebih luas lagi lewat tayangan olahraga. Olahraga adalah kesibukan yang benar-benar utama untuk menjaga kesehatan seseorang.
Pemerintah pun harus mendukung upaya mengoptimalkan dan mengembangkan olahraga di Indonesia. Semangat pemuda yang menggelora di bidang olahraga harus didukung oleh pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait yang mendukung kemajuan olahraga nasional, menyediakan fasilitas olahraga yang mumpuni, memberikan perhatian terhadap sekolah-sekolah olahraga.
Berdasarkan pembahasan diatas tentang bidang olahraga, maka sudah selayaknya olahraga ditempatkan pada posisi prioritas, karena nilai-nilai tersebut memang sangat diperlukan oleh suatu bangsa yang ingin maju. Olahraga juga merupakan bagian dari budaya yang bersifat internasional. Keragaman sosial budaya dan kondisi geografis yang spesifik juga menyebabkan keanekaragaman olahraga. Dengan demikian, pembangunan olahraga sesungguhnya tidak cukup hanya diidentifikasi ukuran prestasi yang diidentikkan dengan perolehan medal khususnya emas atau peringkat yang dicapai dalam event olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) atau pekan-pekan olahraga yang diselenggarakan secara internasional seperti SEA Games, Asian Games, atau Olympic Games. Olahraga sebagai instrumen pembangunan hendaknya diposisikan dan diberdayakan dalam arti luas untuk tidak saja pencapaian prestasi demi harkat dan martabat bangsa, tetapi untuk mencapai tujuan nasional antara lain kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata.
Kaitannya dengan pengembangan dan keserasian kebijakan olahraga, adalah bagaimana mengupayakan langkah-langkah untuk terciptanya sistem koordinasi antar unit terkait baik di tingkat pusat sampai tingkat daerah sehingga dapat mewujudkan adanya keserasian dalam perumusan kebijakan olahraga. Kaitannya dengan pemasyarakatan olahraga dan kesegaran jasmani, adalah bagaimana mendorong partisipasi aktif masyarakat agar lebih peduli dengan kegiatan olahraga dan kemaslahatan yang diperoleh, seperti kondisi kesehatan paripurna, dan dampak pengiring lainnya seperti peningkatan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Peranan pemerintah dalam mengembangkan prestasi olahraga harus mutlak dilakukan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
Sumber berita : WWW.Google.com/artikel Peranan Pemuda dan Olahraga
Tags :
Berita Terkini
17 Agustus 2023
73x
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
30 Mei 2023
74x
29 Mei 2023
137x
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi
17 Mei 2023
42x