Bidang Olahraga
25 Oktober 2016
40x
“Duet Pelatih Juara Kalsel Minta Sepakbola CP Terus Dikembangkan”
Bandung - Bagi duet pelatih tim juara Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV Jawa Barat, Sarno dan Berni Munkar, sepakbola celebral palsy (CP) harus terus dikembangkan.
Menurut mereka, semua daerah harus terus mensosialisasikan cabang olahraga ini karena potensi di banyak daerah kuat.
"Kami juga berharap NPCI (National Paralympic Comittee Indonesia,red) mau membuat pengurus sepakbola CP di banyak daerah agar lebih enak mengembangkannya," katanya di Lapangan Progresif, Kota Bandung, di sela-sela pertandingan Peparnas XV.
Menurut mereka, hal ini juga penting karena paralimpian sepakbola CP sebenarnya tidak berbeda dengan umumnya. Mereka punya kemampuan dan kelebihan yang harus ditunjukan melalui ajangnya seperti Peparnas ini.
Sedikit perbedaan, kata Sarno, lebih kepada kehati-hatian. Kalau atlet biasa, ada gerakan lari secepatnya lalu berbalik itu tidak apa-apa. Tapi lain halnya dengan pesepakbola CP, resiko cedera misal pada organ tubuh yang terbatas harus diperhitungkan betul sang pelatih.
"Kalo orang Jawa bilang kan geregetan kalo melatih sepak bola, artinya kalo atlet normal nggak terlalu ribet. Kalo ini harus ada tahapan-tahapan karena kemampuan mereka terbatas, jadi perlu kesabaran saja," imbuhnya.
Menurut dia, sokongan Pemprov Kalsel yang luar biasa (mulai memfasilitasi latihan, berangkat, hingga bertanding), sudah seharusnya ditiru pemda lain seluruh Indonesia. Agar kesetaraan terus tercipta di tanah air. Semoga! (AFN) .
Sumber berita : Humas Jabar
Bandung - Bagi duet pelatih tim juara Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV Jawa Barat, Sarno dan Berni Munkar, sepakbola celebral palsy (CP) harus terus dikembangkan.
Menurut mereka, semua daerah harus terus mensosialisasikan cabang olahraga ini karena potensi di banyak daerah kuat.
"Kami juga berharap NPCI (National Paralympic Comittee Indonesia,red) mau membuat pengurus sepakbola CP di banyak daerah agar lebih enak mengembangkannya," katanya di Lapangan Progresif, Kota Bandung, di sela-sela pertandingan Peparnas XV.
Menurut mereka, hal ini juga penting karena paralimpian sepakbola CP sebenarnya tidak berbeda dengan umumnya. Mereka punya kemampuan dan kelebihan yang harus ditunjukan melalui ajangnya seperti Peparnas ini.
Sedikit perbedaan, kata Sarno, lebih kepada kehati-hatian. Kalau atlet biasa, ada gerakan lari secepatnya lalu berbalik itu tidak apa-apa. Tapi lain halnya dengan pesepakbola CP, resiko cedera misal pada organ tubuh yang terbatas harus diperhitungkan betul sang pelatih.
"Kalo orang Jawa bilang kan geregetan kalo melatih sepak bola, artinya kalo atlet normal nggak terlalu ribet. Kalo ini harus ada tahapan-tahapan karena kemampuan mereka terbatas, jadi perlu kesabaran saja," imbuhnya.
Menurut dia, sokongan Pemprov Kalsel yang luar biasa (mulai memfasilitasi latihan, berangkat, hingga bertanding), sudah seharusnya ditiru pemda lain seluruh Indonesia. Agar kesetaraan terus tercipta di tanah air. Semoga! (AFN) .
Sumber berita : Humas Jabar
Tags :
Berita Terkini
17 Agustus 2023
73x
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
30 Mei 2023
74x
29 Mei 2023
137x
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi
17 Mei 2023
42x