BANDUNG, (PR).-
Sekitar 170 pemain dari berbagai klub, asosiasi kota (askot) dan asosiasi
kabupaten (askab) di lingkungan asosiasi provinsi (asprov) PSSI Jawa Barat ikut
serta dalam seleksi pemain timnas U-19 tingkat provinsi yang digelar di Stadion
Siliwangi Kota Bandung, Senin 13 Februari 2017. Jumlah itu diperkirakan masih
akan bertambah pada hari kedua seleksi, Selasa 14 Februari 2017 karena sejauh
ini pemain yang sudah mendaftarkan diri mencapai 275 orang.
Executive
Comitee (Exco) Asprov PSSI Jabar Bidang Pembinaan Usia Dini, Laga Sudarmadi,
mengatakan bahwa belum hadirnya seluruh pemain yang terdaftar pada hari pertama
kemungkinan disebabkan persiapan yang mendadak. "Kami sendiri baru menerima
SK dari PSSI Pusat pada Jumat 10 Februari 2017 petang. Setelah itu kami
langsung mengirim surat resmi ke klub, askot, dan askab," ujarnya.
Hal itu diakui
Laga bisa menjadi salah satu penyebab belum semua klub serta askot/askab bisa
langsung mengirimkan pemainnya untuk ikut dalam seleksi di hari pertama. Namun
diharapkan mereka tetap mengirimkan pemain potensialnya pada hari kedua
seleksi.
Laga
menambahkan, sejauh ini seleksi berjalan cukup lancar di bawah penanganan tim
penilai yang dipimpin pelatih berlisensi A AFC, Denny Syamsudin. Selain Deni,
tim penilai tersebut juga beranggotakan sejumlah pelatih kawakan seperti mantan
pelatih tim PON XIX Jabar Lukas Tumbuan dan legenda Persib Bandung Adeng
Hudaya, Yusuf Bachtiar, serta beberapa penilai lainnnya.
Secara teknis,
kata Laga, seleksi di tingkat Jabar sendiri akan berlangsung tiga tahap. Tahap
pertama akan menjaring 80 pemain dari 170 peserta. Setelah itu Mereka akan
diciutkan kembali menjadi sekitar 50 dan kemudian menjadi 15 pemain terpilih
yang akan mewakili Jabar pada seleksi timnas AFF U-19 yang digelar PSSI Pusat
pada 16 Februari mendatang.
Sementara itu,
Denny Syamsudin mengaku belum menemukan pemain yang menonjol dari hasil seleksi
hari pertama. Namun, mau tidak mau ia dan tim penilai tetap harus menjaring 80
pemain terbaik di tahap awal tersebut.
Menurut Denny,
seleksi tahap pertama lebih difokuskan pada penilaian skill individu para
pemain. "Yang sudah kita lakukan adalah penilaian dalam game kecil dan
teknik drilling," ujarnya.
Sementara itu pada
hari kedua, Deni menegaskan, penilaian akan dilakukan dalam game sesungguhnya
di Lapangan Sepak Bola Lodaya. Dari tahap itu, diharapakan kemampuan teknis
dari para pemain lebih terlihat dan mental bertanding serta kedisiplinan mereka
pun semakin kentara di mata tim penilai.
Terkait
kemungkinan adanya potensi besar di kalangan pemain yang belum hadir di hari
pertama seleksi, Deni tidak menutup mata. Oleh karena itu ia pun akan memberi
kesempatan kepada pemain yang baru datang pada hari kedua nanti.
"Kami
sadari bahwa waktu yang dimiliki para pemain untuk persiapan memang sangat
pendek. Jadi seandainya mereka baru datang pada hari kedua, kami akan tetap
menampung dan memberikan kesempatan pada mereka untuk menunjukan
kualitasnya," tutur Denny.
Ia menambahkan,
pihaknya berkomitmen untuk menjaring 15 pemain yang benar-benar berkualitas.
Dengan begitu tidak hanya menjaga citra Jabar sebagai juara PON XIX cabor
sepakbola, namun keterwakilan Jabar di timnas juga akan semakin besar.
Denny menambahkan, timnya tidak akan membatasi kuota posisi untuk 15 pemain yang terpilih nanti. Bisa saja mereka didominasi oleh beberapa posisi saja, namun bisa juga mereka memiliki spesialisasi posisi tersendiri yang merata di semua lini.
Sumber Berita : Pikiran Rakyat Bandung
Berita Terkini
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi