“Netty : Olahraga Merupakan Identitas Bangsa”

BANDUNG – “Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya Untuk Indonesia Raya”, penggalan bait dalam Lagu Indonesia Raya mengisyaratkan tidak adanya dikotomi dan perbedaan pendapat bahwa kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kekuatan jiwa dan raga. Sesuai dengan kegiatan hari ini mengusung tema "Sport Motivation" tentang Keolahragaan untuk menyambut PON XIX 2016.

Disampaikan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan pada Seminar Internasional Keolahragaan di hadapan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Yudha, Ketua KONI seluruh Provinsi di Indonesia, Ketua MPCI seluruh provinsi di Indonesia dan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda seluruh Provinsi di Indonesia, Rabu (24/8/16).

Jika berbicara tentang olahraga, ungkap Netty, kita harus meluruskan pemahaman bahwa olahraga bukan saja bersifat kompetitif dan prestasi saja. Ada tujuh gerakan dasar yang dilakukan oleh manusia untuk beraktifitas mulai dar berjalan, berlari dan memanjat yang tidak dapat dipisahkan untuk membuat kita tetap sehat dan berinteraksi sosial.

Baik dalam konteks prestasi dan non prestasi maupun kompetitif dan non kompetitif, ternyata olahraga menjadi tema yang sangat penting dapat membangun berbagai aspek dalam diri manusia mulai dari kerjasama, pertahanan, sportinitas, solidaritas dan pertahanan.

“Berharap PON XIX dan Peparnas XV di Jawa Barat tahun 2016 dapat membangun social networking, mampu membangun identitas bangsa,  dapat meningkatkan kualitas kesehatan individu dan lingkungan serta memperbaiki mentalitas,” ungkap Netty.

“Sehingga kekerasan terhadap perempuan dan anak, human trafiking, krisis ekonomi dan permasalahan sosial lainnya dapat kita selesaikan bersama-sama,” pungkasnya.

Seminar International Keolahragaan digagas oleh PB PON Jawa Barat untuk menyambut PON XIX dan Perparnas XV tahun 2016, dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 23-24 Agustus 2016. Selain Netty Heryawan, Jeroen Koekoek Dosen Windesheim University dan Akademisi UPI Prof. Dr. H. Rusli Lutan.

Sumber berita : Humas Jabar