Sekretaris
04 Agustus 2016
53x
Sembilan Negara Ikuti Jabar Asean Cooperative Summit 2016
KOTA BANDUNG - Pada puncak peringatan Hari Koperasi (Harkop) ke-69 tingkat provinsi, Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan UMKM menggelar pameran produk unggulan yang melibatkan sembilan negara di Asean. Acara puncak Harkop 2016 ini digelar di Bekasi Town Square, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi pada Selasa (2/8/16).
Sembilan negara Asean ini diantaranya: Malaysia, Kamboja, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Laos. Sementara jumlah peserta dalam acara pameran ini mencapai 1.787 orang dan 87 koperasi, dan 100 orang peserta diantaranya berasal dari sembilan negara Asean tersebut.
Keterlibatan negara-negara ini sebagai bagian dari integrasi ekonomi yang berlaku saat ini yakni Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana negara-negara Asean ini menjadi pasar tunggal sekaligus basis produksi aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja.
Untuk itu, di era persaingan MEA yang telah berlaku sejak 2015 lalu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang hadir dalam acara ini mengungkapkan bahwa koperasi sebagai soko guru (tulang punggung) perekonomian nasional harus bisa menjadi pemerata ekonomi masyarakat, sehingga masyarakat kita tak akan kalah bersaing dengan negara lainnya. Namun, Aher pun menyayangkan kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini yang tidak diimbangi dengan meratanya kesejahteraan masyarakat.
"Koperasi ini adalah jalan terbaik untuk menghadirkan, untuk membangun kesejahteraan masyarakat bersama-sama," ungkap Aher dalam sambutannya.
"Pada saat ini ternyata penyakit negara-negara berkembang, termasuk negeri kita boleh jadi kena penyakit ini. Adalah hadirnya kesejahteraan, hadirnya pertumbuhan ekonomi tapi kurang merata," lanjut Aher.
Aher pun menjelaskan, koperasi bisa menjadi solusi bagi pemerataan ekonomi masyarakat ini. Aher menilai bahwa koperasi adalah bagian kecil dari ekonomi saat ini, namun koperasi bisa menjadi besar dengan kekuatan para anggotanya.
"Meskipun koperasi tapi jangan berpikir kecil, koperasi itu bukan urusan kecil. Ini paradigma yang salah, betul dananya kecil tapi ketika dikumpulkan dananya dari orang yang sangat banyak akan menjadi dana yang besar, akan menjadi kekuatan dan modal yang besar," papar Aher.
Menteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, usai acara pembukaan memberikan apresiasi terhadap sambutan yang telah diungkapkan Aher dalam acara ini. Puspayoga juga mengatakan, koperasi merupakan hal baik – tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi, namun juga pemerataan kesejahteraan di masyarakat.
"Pertumbuhan boleh meningkat, tapi kalau koperasinya ga bagus, ga kita struktur dengan baik, ga kita urus dengan baik tentunya pemerataan kesejahteraan itu tidak akan tercapai. Ini luar biasa sambutan Pak Gubernur," kata Puspayoga usai acara.
Untuk mendukung hal tersebut, dalam sambutannya Puspayoga juga mengungkapkan bahwa pemerintahan Jokowi-JK terus bekomitmen memperbaiki koperasi, salah satunya melalui deregulasi. Deregulasi ini menjadi sangat penting, ketika peringkat kemudahan berusaha atau is doing business Indonesia berada diposisi 109 dunia saat ini. Dan hal inilah yang harus dilakukan oleh pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah di daerah.
"Dan fokusnya apa? Fokus dari deregulasi itu adalah: kesatu, infrastruktur; kedua, tourism; ketiga energi, dan keempat, maritim. Ini ada empat hal yang difokuskan oleh presiden kita," ujar Puspayoga.
Lanjut Puspayoga, pemerintah terus mendorong keempat hal tersebut karena untuk meningkakan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka lapangan kerja akan meningkat, sehingga jumlah kemiskinan dan pengangguran pun akan menurun.
Puspayoga pun menyambut baik acara Jabar Asean Cooperative Summit ini. Keterlibatan sembilan negara Asean dan Kanada ini merupakan bagian dari sinergi serta bisa dijadikan celah untuk perdagangan dalam negeri.
"Ini bagian dari sinergi. Ini luar biasa kan, jadi untuk membuka misi-misi dagang kita. Kemudian dari sisi manajemen juga kan bisa dilatih SDM kita kemudian urusan produknya. Ini kan bagus sekali kalau sudah sinergi seperti ini," pungkasnya.
Pada puncak acara Harkop ke-69 tingkat Jawa Barat ini juga diberikan penghargaan secara simbolis kepada para pelaku koperasi, serta penyerahan Kredit Cinta Rakyat (KCR) dari Bank BJB. Penghargaan yang diberikan diantaranya: tokoh koperasi berprestasi tingkat provinsi, koperasi berprestasi tingkat provinsi (kategori koperasi wanita, kategori koperasi sektor riil, dan kategori koperasi siswa/mahasiswa).
Selain itu, dilakukan pula pengukuhan nama koperasi skala besar berupa penandatanganan kanvas oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, penyerahan piala kepada pemenang lomba Cerdas Cermat Perkoperasian dan Perbankan, serta penyerahan penilaian kinerja koperasi tingkat Kota Bekasi oleh Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Tiga Hal Untuk Reformasi Total Koperasi
Pada kesempatan ini, Menteri Puspayoga juga menjelaskan mengenai upaya pemerintah dalam mereformasi total koperasi di Indonesia. Jumlah koperasi di Indonesia saat ini mencapai 2.000-an, sementara koperasi aktif hanya berjumlah 1.700-an koperasi.
"Kita harus melakukan reformasi total terhadap koperasi. Ada tiga hal yang sudah dilakukan pemerintah saat ini," jelas Puspayoga.
Ketiga hal tersebut diantaranya: Rehabilitasi, melalui perbaikan database atau pendataan koperasi nasional terutama koperasi yang aktif melalui database elektronik; Reorientasi, fokus terhadap kualitas dari koperasi yang ada, sehingga jumlah koperasi tidak harus banyak, koperasi dalam jumlah sedikit namun koperasi-koperasi tersebut berkualitas, serta adanya penambahan anggota setiap tahun.
Dengan demikian diharapkan koperasi kita akan terus hidup dan berkualitas; Pengembangan koperasi, melalui cara kerjasama dengan pemerintah di daerah. Hal ini perlu dilakukan dengan dengan cara memperkuat lembaga dan manajemen koperasi. Setelah kuat lembaga dan manajemennya kemudian diperkuat sisi pendanaannya.
Sumber Berita : HUMAS JABAR
KOTA BANDUNG - Pada puncak peringatan Hari Koperasi (Harkop) ke-69 tingkat provinsi, Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan UMKM menggelar pameran produk unggulan yang melibatkan sembilan negara di Asean. Acara puncak Harkop 2016 ini digelar di Bekasi Town Square, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi pada Selasa (2/8/16).
Sembilan negara Asean ini diantaranya: Malaysia, Kamboja, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Laos. Sementara jumlah peserta dalam acara pameran ini mencapai 1.787 orang dan 87 koperasi, dan 100 orang peserta diantaranya berasal dari sembilan negara Asean tersebut.
Keterlibatan negara-negara ini sebagai bagian dari integrasi ekonomi yang berlaku saat ini yakni Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana negara-negara Asean ini menjadi pasar tunggal sekaligus basis produksi aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja.
Untuk itu, di era persaingan MEA yang telah berlaku sejak 2015 lalu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang hadir dalam acara ini mengungkapkan bahwa koperasi sebagai soko guru (tulang punggung) perekonomian nasional harus bisa menjadi pemerata ekonomi masyarakat, sehingga masyarakat kita tak akan kalah bersaing dengan negara lainnya. Namun, Aher pun menyayangkan kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini yang tidak diimbangi dengan meratanya kesejahteraan masyarakat.
"Koperasi ini adalah jalan terbaik untuk menghadirkan, untuk membangun kesejahteraan masyarakat bersama-sama," ungkap Aher dalam sambutannya.
"Pada saat ini ternyata penyakit negara-negara berkembang, termasuk negeri kita boleh jadi kena penyakit ini. Adalah hadirnya kesejahteraan, hadirnya pertumbuhan ekonomi tapi kurang merata," lanjut Aher.
Aher pun menjelaskan, koperasi bisa menjadi solusi bagi pemerataan ekonomi masyarakat ini. Aher menilai bahwa koperasi adalah bagian kecil dari ekonomi saat ini, namun koperasi bisa menjadi besar dengan kekuatan para anggotanya.
"Meskipun koperasi tapi jangan berpikir kecil, koperasi itu bukan urusan kecil. Ini paradigma yang salah, betul dananya kecil tapi ketika dikumpulkan dananya dari orang yang sangat banyak akan menjadi dana yang besar, akan menjadi kekuatan dan modal yang besar," papar Aher.
Menteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, usai acara pembukaan memberikan apresiasi terhadap sambutan yang telah diungkapkan Aher dalam acara ini. Puspayoga juga mengatakan, koperasi merupakan hal baik – tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi, namun juga pemerataan kesejahteraan di masyarakat.
"Pertumbuhan boleh meningkat, tapi kalau koperasinya ga bagus, ga kita struktur dengan baik, ga kita urus dengan baik tentunya pemerataan kesejahteraan itu tidak akan tercapai. Ini luar biasa sambutan Pak Gubernur," kata Puspayoga usai acara.
Untuk mendukung hal tersebut, dalam sambutannya Puspayoga juga mengungkapkan bahwa pemerintahan Jokowi-JK terus bekomitmen memperbaiki koperasi, salah satunya melalui deregulasi. Deregulasi ini menjadi sangat penting, ketika peringkat kemudahan berusaha atau is doing business Indonesia berada diposisi 109 dunia saat ini. Dan hal inilah yang harus dilakukan oleh pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah di daerah.
"Dan fokusnya apa? Fokus dari deregulasi itu adalah: kesatu, infrastruktur; kedua, tourism; ketiga energi, dan keempat, maritim. Ini ada empat hal yang difokuskan oleh presiden kita," ujar Puspayoga.
Lanjut Puspayoga, pemerintah terus mendorong keempat hal tersebut karena untuk meningkakan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka lapangan kerja akan meningkat, sehingga jumlah kemiskinan dan pengangguran pun akan menurun.
Puspayoga pun menyambut baik acara Jabar Asean Cooperative Summit ini. Keterlibatan sembilan negara Asean dan Kanada ini merupakan bagian dari sinergi serta bisa dijadikan celah untuk perdagangan dalam negeri.
"Ini bagian dari sinergi. Ini luar biasa kan, jadi untuk membuka misi-misi dagang kita. Kemudian dari sisi manajemen juga kan bisa dilatih SDM kita kemudian urusan produknya. Ini kan bagus sekali kalau sudah sinergi seperti ini," pungkasnya.
Pada puncak acara Harkop ke-69 tingkat Jawa Barat ini juga diberikan penghargaan secara simbolis kepada para pelaku koperasi, serta penyerahan Kredit Cinta Rakyat (KCR) dari Bank BJB. Penghargaan yang diberikan diantaranya: tokoh koperasi berprestasi tingkat provinsi, koperasi berprestasi tingkat provinsi (kategori koperasi wanita, kategori koperasi sektor riil, dan kategori koperasi siswa/mahasiswa).
Selain itu, dilakukan pula pengukuhan nama koperasi skala besar berupa penandatanganan kanvas oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, penyerahan piala kepada pemenang lomba Cerdas Cermat Perkoperasian dan Perbankan, serta penyerahan penilaian kinerja koperasi tingkat Kota Bekasi oleh Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Tiga Hal Untuk Reformasi Total Koperasi
Pada kesempatan ini, Menteri Puspayoga juga menjelaskan mengenai upaya pemerintah dalam mereformasi total koperasi di Indonesia. Jumlah koperasi di Indonesia saat ini mencapai 2.000-an, sementara koperasi aktif hanya berjumlah 1.700-an koperasi.
"Kita harus melakukan reformasi total terhadap koperasi. Ada tiga hal yang sudah dilakukan pemerintah saat ini," jelas Puspayoga.
Ketiga hal tersebut diantaranya: Rehabilitasi, melalui perbaikan database atau pendataan koperasi nasional terutama koperasi yang aktif melalui database elektronik; Reorientasi, fokus terhadap kualitas dari koperasi yang ada, sehingga jumlah koperasi tidak harus banyak, koperasi dalam jumlah sedikit namun koperasi-koperasi tersebut berkualitas, serta adanya penambahan anggota setiap tahun.
Dengan demikian diharapkan koperasi kita akan terus hidup dan berkualitas; Pengembangan koperasi, melalui cara kerjasama dengan pemerintah di daerah. Hal ini perlu dilakukan dengan dengan cara memperkuat lembaga dan manajemen koperasi. Setelah kuat lembaga dan manajemennya kemudian diperkuat sisi pendanaannya.
Sumber Berita : HUMAS JABAR
Tags :
Berita Terkini
17 Agustus 2023
73x
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
30 Mei 2023
74x
29 Mei 2023
137x
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi
17 Mei 2023
42x