Bandung - (Pikiran Rakyat)
Keberhasilan cabang Taekwondo menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV 2017 Semarang, menandakan pembinaan yang dilakukan Pengprov Taekwondo Indonesia Jawa barat berhasil. Itu karena selama Benny Rizal Gautama Memimpin TI Jabar selalu meraih juara umum pada berbagai kejuaraan.
Pada pelaksanaan PON XIX 2016 Jawa Barat Taekwondo berhasil menjadi juara umum dengan meraih 12 medali emas, 2 perak, 1 perunggu dari 20 medali emas yang diperebutkan. Padahal target KONI Jawa Barat meraih 7 emas. Lalu setelah pelaksanaan PON, Pada Kejurnas Taekwondo Junior 2016 di surabaya, Jabar sukses menjadi juara umum dengan koleksi 12 emas, 2 perak, dan 7 perunggu. Sebelumnya pada kejurnas 2015 sekaligus kualifikasi PON di Jakarta Jabar menjadi juara umum.
“Alhamdulillah, kiblat Taekwondo itu di Jawa Barat. Ini tidak lepas dari peran besar pak Benny yang begitu perhatian besar untuk bisa mewujudkan Taekwondo Jabar harus lebih maju dari daerah lain,” ujar Sekretaris Umum TI Jabar, Divie di Sekretariat TI Jabar, Rabu (4/10/2017).
Pada Popnas 2017 Taekwondo jabar meraih 8 emas, 5 perak, 4 perunggu. Divie menjelaskan melihat penampilan atlet Jabar di Popnas Semarang, membuat TI Jabar tidak mengalami keraguan jika pada PON XX 2020 Papua ada pembatasan usia. Pada pelaksanaan PON 2016 Jabar ada sekitar lima atlet yang meraih medali dengan status pelajar SMA.
“Kita belum bicara dulu PON 2020. Namun sumber daya manusia atlet yang ada sekarang kemampuannya tidak perlu diragukan lagi dan harus terus mendapatkan latihan yang terprogram,” ujarnya.
Pelatih Jabar Bayu Firmansyah mengatakan, melihat peta kekuatan Taekwondo di Indonesia atlet Jabar jangan lengah dengan selalu berhasil menjadi terbaik dalam sebuah kejuaraan. Pelatih dan atlet dari Provinsi lain juga mengintip terus perkembangan atlet Jabar, sehingga mereka pasti akan berlatihan di luar negri atau mendatangkan pelatih asing. Kedepan, kata dia, persaingan akan lebih ketat lagi.
Pelatihan
Sebanyak 100 pelatih Kyorugi dan Poom sae akan mengikuti pelatihan yang digelar TI Jabar, di Lantai 3 KONI Jabar mulai kamis sore ini. Menurut Divie, kegiatan ini akan berlangsung hingga sabtu 7 Okktober. Kegiatan ini menjadi salah satu syarat bagi pelatih yang akan membawa atlet pada babak kualifikasi dan saat Porda nanti.
“Ada beberapa materi aturan baru yang akan disampaikan kepada peserta,” ujarnya. Aturan baru tersebut akan mulai diterapkan pada babak kualifikasi dan pelaksanaan Porda nanti.
Jika pelatih tidak mendapatkan materi atuiran baru ini, bisa terjadi hujan protes pada saat pelaksanaan pertarungan nanti karena yang terjadi adalah berbeda persepsi soal aturan. (Irfan Suryadireja)***
Tag tidak tersedia
Berita Terkini
Pemantapan Gerak Tim Lomba Senam Paket PORPI pada FORNAS VII Tahun 2023
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Olahraga Rekreasi